Senin, 07 Desember 2009

Nheea' Avatar


Minggu, 06 Desember 2009

...KUCING...CAT... NEKO...


Buat teman - temen yang suka kucing seperti saya, harus baca ini nih,.. Paling ngga' biar tahu aja kalau ternyata semua jenis kucing yang ada di dunia ini berasal dari satu nenek moyang lho...

Apakah kucing itu mengeong atau mengaum, dia tetap saja turunan dari spesies Felis silvestris , yang dapat dikategorikan sebagai kucing liar Afrika, kucing liar Eropa dan kucing liar Steppe. 




 


Jenis yang paling kecil adalah kucing berbulu bintik-bintik yang ditemukan di Sri Lanka.

Ukurannya setengah ukuran kucing kampung. Sedangkan kucing yang terbesar adalah seekor harimau. Harimau jantan Siberia atau harimau Amur mempunyai panjang badan keseluruhan lebih dari 3m (10 ft) dan berat badan hingga 300kg (660 lb). 

Singa adalah rajanya para kucing. Berbeda dari jenis kucing lainnya, tidak hanya dalam penampilannya saja, tetapi juga dari sifat hidupnya yang berkelompok. Seekor singa jantan berat badannya mencapai 225kg (500 lb) dan panjang badannya dapat mencapai hingga 3m (10 ft). 



 
Kucing yang tercepat, cheetah, juga merupakan binatang daratan yang paling cepat larinya. Dapat mencapai kecepatan 95 km/jam (60 mph) dalam waktu singkat. Tidak seperti kucing lainnya, dia tidak mengaum melainkan bersuara melengking. Dan seperti kucing rumahan, dia juga mendengkur. 

Meong!
Kucing kampung mendengkur setiap 26 kali per detik, sama dengan frekwensi mesin disel dalam keadaan idle. Kucing kampung dapat mendengar frekswensi suara hingga 65 kHz, sedangkan manusia hingga 20 kHz. Kemampuan indera penciumannya 14 kali lebih kuat daripada penciuman manusia.


Pada mata kucing ada lapisan pemantul cahaya yang dinamakan tapetum lucidum, yang menyebabkan mata kucing berpendar di malam hari. Lapisan pemantul ini dapat menyerap cahaya 6 kali lebih kuat daripada mata manusia, yang memungkinkan kucing untuk dapat melihat di kegelapan.

Ada lebih dari 3.000 jenis kucing kampung, tetapi hanya 8% diantaranya yang mempunyai silsilah. Dan tidak seperti kucing biasanya, jenis ini ditemukan diseluruh dunia dengan jenis yang berlimpah. Di Amerika Serikat sendiri, jumlah kucing lebih banyak daripada jumlah anjing, dan masyarakat lebih banyak berbelanja makanan kucing daripada makanan bayi.

Kucing kampung - atau jenis kucing apapun juga - tidak mempunyai 9 nyawa cadangan. Mereka juga tidak selalu mendarat dengan ujung kakiknya. Dikatakan bahwa seekor kucing yang jatuh dari tingkat 20 mempunyai kemungkinan selamat lebih besar dibanding dengan yang jatuh dari tingkat 7, karena seekor kucing membutuhkan ketinggian sekurangnya 7 lantai untuk dapat mengatur tubuhnya agar dapat mendarat dengan kakinya. 

Kucing melangkah dengan kedua kaki kirinya, sedangkan pada saat berlari menggunakan kedua kaki kanannya. Satu-satunya binatang yang melakukan hal ini adalah jerapah dan onta. 

Kucing langka
Memang jenis kucing kampung adalah yang paling banyak, tetapi ada juga jenis kucing yang sangat langka bahkan terancam kepunahan di muka bumi. Hanya terdapat sekitar 250 ekor kucing mirip musang di Malabar, Asia yang berjuang dari kepunahan. Kucing Iriomote, ditemukan di kepulauan Jepang Iriomotejima, dengan jumlah kurang dari 100 ekor. 


NILAI - NILAI PRIBADIKU

 

Table ini menggambarkan NILAI – NILAI PRIBADI SAYA yang berisi nilai - nilai terminal, yaitu sesuatu yang ingin kita capai atau cita – citakan. Nilai terminal ini terdiri dari dua macam, yaitu tangible ( yang dapat terlihat ) dan intangible ( yang tidak dapat terlihat ). Selain nilai terminal, ada pula nilai – nilai instrumental, yaitu tahapan – tahapan yang harus dilakukan untuk mewujudkan nilai terminal dan prinsip – prinsip hidup yang kita pegang.





NILAI – NILAI TERMINAL

NILAI – NILAI INSTRUMENTAL






T

A

N

G

I

B

L

E

1.     Lulus kuliah tepat waktu dengan IPK yang memuaskan.
ü  Belajar lebih giat dan rajin
ü  Harus tetap semangat
2.      Setelah lulus kuliah, cepat mendapatkan pekerjaan yang baik dan gaji yang cukup tinggi (sebagai Pegawai BI & Ditjen Pajak)
ü  Menyiapkan skill dan kemampuan diri
ü  Ulet dalam mencari pekerjaan
ü  Pantang menyerah
ü  Jangan mudah putus asa
3.      Memiliki rumah berdesain Eropa klasik & kendaraan pribadi.
ü  Rajin bekerja
ü  Rajin menabung
4.      Menikah dan memiliki anak yang lucu – lucu.
ü  Membuka diri untuk menemukan orang yang tepat sebagai pasangan
ü  Saling menghormati dan menyayangi
5.      Menuanikan ibadah haji.
ü  Rajin bekerja dan menabung
ü  Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT ( beribadah )
6.      Menyisihkan sebagian gaji untuk membuka suatu usaha
( menjadi pengusaha ).
ü  Cermat dalam memproporsikan pendapatan ( penghasilan / gaji )
ü  Hemat dan bijaksana dalam meggunakan uang
ü  Pandai membaca situasi di lingkungan usaha
7.      Mendirikan yayasan sosial.
ü  Mengaplikasikan jiwa sosial untuk masyarakat
ü  Lebih memupuk lagi sifat tolong – menolong, saling menghormati, tenggang rasa, dll.
ü  Tidak boleh menyerah dalam menggalang dana sosial.
             


NILAI – NILAI TERMINAL

NILAI – NILAI INSTRUMENTAL


I
N
T
A
N
G
I
B
L
E
1.     Membahagiakan orang tua.
ü  Berbakti kepada orang tua
ü  Sebisa mungkin mewujudkan apa yang orang tua inginkan
2.     Membina keluarga yang sakinah.
ü  Menanamkan nilai – nilai agamis sejak dini
ü  Saling menyayangi dan menghormati
ü  Memberi contoh yang baik kepada anak – anak sesuai dengan norma yang berlaku
3.     Sukses lahir dan batin
ü  Selalu berusaha untuk mencapai yang saya inginkan
ü  Berdoa dan bertawakal
ü  Pantang menyerah
ü  Jangan takut dengan kegagalan
ü  Tidak mudah putus asa
 





Kamis, 29 Oktober 2009

INTEGRITAS : TIDAK MUDAH TAPI PERLU

Setelah saya membaca “INTEGRITAS : TIDAK MUDAH TAPI PERLU” , artikel ini seperti menyadarkan saya akan pentingnya integritas dalam hidup kita. Karena begitu penting dan besarnya pengaruh integritas dalam pencapaian kualitas kesuksesan seseorang, maka saya harus lebih mengasah diri menjadi pribadi yang berintergritas. Khususnya dalam menyambut dunia kerja yang tidak lama lagi akan saya jalani.

INTEGRITAS, hanya sebuah kata namun memiliki banyak makna & manfaat. Kesuksesan yang sesungguhnya dicapai oleh seseorang sangat berhubungan dengan seberapa besar integritas yang tertanam dalam diri orang tersebut. Sebab kesuksesan tersebut akan lebih bermakna apabila ia mencapainya dengan sikap yang teritegritas dari pada hanya dengan proses secara instan. Karena kualitas yang dihasilkan dari pribadi yang terintegritas berbeda dengan pribadi yang mencapai kesuksesannya secara instan.

Contohnya, pribadi yang mencapai kesuksesan secara instan hanya mengasosiasikan kesuksesan adalah kenikmatan. Di sisi lain, pribadi yang terintegritas mendeskripsikan kesuksesan adalah keselarasan dari fungsi karakter yang berbeda – beda ( aspek fisik, aspek psikis, aspek sosial dan aspek spiritual ) agar dapat berjalan secara efektif. Khusunya aspek spiritual yang merupakan panglima dalam segala aktivitas dan ternyata menghasilkan keselarasan, kejujuran, dan moralitas yang merupakan ciri orang berintegritas.

Artikel ini menyebutkan “tidak berarti bahwa seseorang yang beintergritas tidak memiliki kelemahan” , namun tidak dijelaskan apa saja kelemahannya? Apakah dipandang dari sisi sulitnya untuk mencapai pribadi yang benar – benar berintegritas? Ataukah dari sisi lain yang dalam artikel ini tidak dijelaskan? Saya mengharapkan adanya penjelasan lanjutan tetang kelemahan intregitas dari artikel selanjutnya.

Yang jelas perlu kita ketahui, untuk menjadikan suatu negara yang terintergritas, maka harus dimulai dari masing – masing pribadi ( penduduk ) dalam suatu negara. Oleh karena itu, kita harus melatih, mengasah dan menerapkan sikap integritas pada diri kita sejak dini.